Abstraksi
Pada bulan Desember 2019, Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali tercatat naik setinggi 0,55 persen, dari 104,35 pada bulan November 2019, menjadi 104,93. Dari sisi indeks yang diterima petani (It) tercatat meningkat 1,08 persen sedangkan indeks yang dibayar petani (Ib) tercatat meningkat lebih rendah, yaitu 0,52 persen.
Kenaikan indeks NTP bulan Desember 2019 secara umum bersumber dari naiknya indeks NTP subsektor penyusunnya, antara lain indeks subsektor tanaman perkebunan rakyat yang naik 2,36 persen, tanaman hortikultura naik 0,54 persen, dan peternakan naik 0,10 persen. Sementara itu, subsektor tanaman pangan dan perikanan tercatat menjadi subsektor yang menahan laju peningkatan, yaitu masing-masing turun sedalam -0,25 persen dan -0,50 persen.
Dalam penghitungan indeks harga konsumen (inflasi) perdesaan, pada bulan Desember 2019, Provinsi Bali tercatat mengalami inflasi setinggi 0,71 persen, searah dengan pergerakan inflasi perdesaan secara nasional, yaitu inflasi setinggi 0,28 persen.
Dari 33 provinsi amatan penghitungan indeks konsumsi rumah tangga petani (perdesaan) bulan Desember 2019, tercatat sebanyak 19 provinsi mengalami inflasi dan 14 provinsi yang tercatat mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Provinsi Jawa Timur (1,06 persen) dan terendah di Provinsi Riau (0,04 persen). Sementara itu, deflasi terdalam tercatat di Provinsi Gorontalo (-3,30 persen) dan terdangkal di Provinsi Lampung (-0,03 persen).