Abstraksi
Pada bulan Mei 2019 Kota Singaraja tercatat mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK 2012=100) sebesar 144,08. Tingkat inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,27 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Mei 2019 terhadap Mei 2018 atau YoY) sebesar 2,25 persen.
Inflasi (m to m) ditunjukkan oleh meningkatnya indeks pada enam kelompok pengeluaran yaitu kelompok VII (transpor, komunikasi, dan jasa keuangan) sebesar 0,89 persen; kelompok I (bahan makanan) sebesar 0,59 persen; kelompok IV (sandang) sebesar 0,25 persen; kelompok V (kesehatan) sebesar 0,15 persen; kelompok III (perumahan, air, listrik, dan bahan bakar) sebesar 0,09 persen serta kelompok VI (pendidikan, rekreasi, dan olahraga) sebesar 0,01 persen. Sedangkan kelompok yang tercatat mengalami penurunan indeks atau deflasi adalah kelompok II (makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau) sebesar -0,13 persen.
Komoditas yang tercatat memberikan andil atau sumbangan inflasi pada bulan Mei 2019 antara lain: bawang merah, angkutan antar kota, daging ayam ras, apel, bawang putih, pisang, telur ayam ras, sabun detergen bubuk/cair, bayam, sawi hijau, tarif parkir, buncis dan jeruk.
Dari 82 kota IHK, tercatat 81 kota mengalami inflasi dan hanya 1 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi tercatat di Tual (Maluku) sebesar 2,91 persen dan terendah di Kediri (Jawa Timur) sebesar 0,05 persen. Satu-satunya kota yang tercatat mengalami deflasi adalah di Merauke (Papua) sebesar -0,49 persen. Jika diurutkan dari inflasi tertinggi, maka Singaraja menempati urutan ke-73 dari 81 kota yang mengalami inflasi.