Pada Februari 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Singaraja sebesar 3,02 persen
dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,97.
Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya
delapan indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok makanan, minuman dan
tembakau sebesar 8,05 persen; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,17
persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar
0,08 persen; kelompok kesehatan sebesar 1,86 persen; kelompok transportasi
sebesar 0,35 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,35 persen;
kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 1,03 persen; dan
kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,10 persen. Sementara itu,
tiga indeks kelompok pengeluaran lainnya mengalami deflasi atau menahan inflasi
yang terjadi di Singaraja, yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan
rutin rumah tangga sedalam 1,58 persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa
keuangan sedalam 0,76 persen; dan kelompok pendidikan sedalam 0,18 persen.
Sementara itu, secara month to month (m-to-m) dan year to date (y-to-d) Singaraja
bulan Februari 2024 mengalami tingkat inflasi masing-masing setinggi 0,51 persen
dan 0,29 persen.